Lihat jendela itu dan coba rasakan apa yang sedang terjadi di sana??jangan coba kamu menutupinya dengan kain kafan,tutuplah dengan keharuman nama mu jasamu akan kami kenang hingga kami pergi dari kelelahan ini.
Lihatlah tangan kami dan lihatlah disebelah kami yang menatapmu dengan begitu berharap, kami hanya bisa melihat, mendengar, dan berharap, tanpa merasakan kenikmatan apa yang kami lihat, apa yang kami dengar, dan apa yang kami harap,yang kami bisa rasakan hayalah menjerit dan menjerit hingga meneteskan air mata darah.
Malam-malam kami bermimpikan duka hari-hari kami berhiaskan luka kami terjerat kedalam jurang yang Tuan janjikan, bagilah kami sedikit kesenangan yang sedang Tuan rasakan tidaklah Tuan berpikir dari manakah kesenangan Tuan tersebut hadir.??cobalah tuan bayangkan bila posisi kami digantikan dengan posisi tuan?
Tuan hadir karena kami, kami pun hadir karena tuan, bukankah pendidikan Tuan lebih tinggi dari pendidikan kami sudah pasti tuan orang yang paling pintar dibandingkan kami, kami hanya bermodalkan kejujuran dan kesabaran untuk terbebas dari jurang kepiluan ini.
Coba lihat Tuan sodara kami di tiang penghujung nyawa, coba lihat sodara kami di dalam jeruji tempat anjing tuan berteduh, coba lihat sodara kami di lorong kota yang sempit dan kotor??apakah kami masih kurang ahli dalam derama favorit Tuan yang sangat menghibur Tuan.
Tapi tak apa jika memang berat bagi Tuan untuk membantu melemparkan tali kedalam jurang yang kami tempati, kami hanya berharap kepada Tuan agar mampu menutup lubang-lubang Yang menyebabkan jurang agar generasi kami kelak tidak merasakan apa yang kami sudah rasakan.<<< bersambung